So disclaimer: Icarus, 2 years 3 months 1 week and 1 day old, masih "nagih" session nyusuin malam sebelum bobo :)
Yah urusan sapih menyapih ini emang bukan urusan gampang. At least for me, it's not the most anticipated thing to do.
I loveeeeeeee breastfeeding Icarus so much, he is my best partner since the very first day of the journey. Jadi sebenarnya ketika urusan sapih menyapih tiba, ada sedikit ketidakrelaan juga di hati gw, bukan apa2, I just enjoyed the moments too much. And most people are hard to be out from their comfort zone, right?
Sebenarnya, gw udah bisa dengan "ikhlas" melepas session menyusui ini sih. Tekad gw untuk memberi Ius hak nya mendapat ASI sudah terpenuhi. Dan sebagai orang tua yang WHO compliance (ini istilahnya Abed), gw juga udah memenuhi standard WHO menyusui sampai dengan 2 tahun atau lebih.
Tapi memang benar kata nya, menyusui itu ga cuma sekedar urusan memberikan ASI. it's much more than that. That's the moment and the feeling which you really enjoy, beneran, I cant imagine if I decide not to breastfeed Ius.
Kembali ke urusan sapih menyapih. Udah banyak orang2 (dari yg relevant sampai yg ga relevant)memberikan komen dan saran kalo Ius sudah kelamaan nyusu nya. Harus segera, kudu, mesti disapih. Cara paksa bila perlu.
Tapi entah kenapa, gw merasa masih baik2 saja. Yah gw tetap berusaha menyapih Ius, tapi dengan cara yang gw rasa nyaman buat gw dan Ius. This is our journey, it's us who decide how to end it, right?
Afterall, gw pernah nge-twit kalo gw selalu menyerahkan "keputusan" pada Ius. Untuk urusan2 simple pun, seperti kapan dia mau tengkurap, mulai jalan, etc.
Ius menyapih diri sendiri dari dot/botol susu ketika umur 19 bulan lebih. Padahal waktu Ius umur 1 tahun, gw udah mencoba metode2 untuk menyapih dia dari botol. Tapi karena ga berhasil (dan gw tipe emak2 malas), akhirnya gw bilang ke diri gw sendiri :"For the sake of what gw paksa anak gw ini? Yah biar dia aja yg nentuin aja deh"
Bahkan saat umur 2 tahun dia belum menunjukkan tanda2 lancar ngomong dan gw mulai (kembali) dibanjiri seribu satu saran (yang sungguh gw appreciate dan I take it as their loves and cares to us), gw cm bilang ke Ius: "Mami trusts you, you are such a smart and independent little guy thus you will decide anything for yourself. Mami will support you, whatever your decision is coz mami simply loves you"
And not long after that, Ius mulai ngomong bawel ga berhenti2 sampai hari ini.
Ketika pertama2 gw sapih, gw adalah penganut aliran "sapih bertahap". Mulai dari menyapih Ius dari bangun tengah malam minta nen, stop nen kalo kita lagi keluar (gereja, ke mall, di mobil, etc) sampai akhirnya Ius cuma minta nen kalo mau bobo'. Kalo weekend, mau bobo' siang Ius masih suka minta.
Akhirnya gw melangkah ke tahap berikutnya, menyapih Ius dari nen kalo mau bobo' siang. Ternyata, again, he is my best partner. Gw ga menerapkan metode apa juga, tiba2 aja, gw baru nyadar weekend kemarin Ius sama sekali ga minta nen walaupun bobo' siang nya gw yang kelonin :)
Again, he made his own decision. I will let him decide.
PR gw sekarang tinggal menyapih Ius dari nen malam sebelum bobo' aja. I will take it slowly as I trust he knows best :)
No comments:
Post a Comment